Sekarang admin mau sedikit berbagi pengalaman admin selama menjadi Author dari Fanspage facebook Loker Sejabotabek, Tidak sedikit mereka yang belum apa apa sudah mengeluh tanpa di jalani, dan memiliki pandangan yang menurut saya salah seperti terlalu pilih pilih kerja selalu mengeluh masalah gaji padahal ngelamar kerja di perusahaanya aja belum.
Baik teman teman semuanya silahkan simak cerita saya dan ambil hikmanya ya, semoga bisa menjadi motivasi dan memberi pelajaran buat kalian semuanya.
______________________________________________________________________________
Kemaren sore ngobrol sama pak RW. beliau cerita tentang seorang warga yang dia suru kerja nyapu jalan daripada nganggur dan bengong mulu. Tapi orang inih ngeluh duluan karena nyapu jalan gak ada duitnya, Pak RW cuma bilang gini "Udah kerja dulu ajah, jangan mikirin duitnyah, jalanin dulu."
Akhirnya walaupun terpaksa orang itu mau juga nyapu jalan daripada bengong dengan mulut mangap hingga laler hinggap. Setela beberapa hari jalan, dia datengin lagi pak RW, ternyatah bukan untuk minta berhenti, tapi untuk lapor bahwa setela beberapa hari nyapu jalan, ternyata banyak warga yang ngasi dia duit, sehingga dia bisa dapat minimal 100 ribu sehari, dan waktu lapor pak RW dia mala dapat 250 ribu hari itu.
Pak RW pun bilang, "Tuh kan udah saya bilang, kerja mah kerja aja dulu, jangan mikirin duitnya."
Kenyataannya sekarang, banyak teman teman +Lowongan Kerja di sini yang belum apa apa udah tanyain gaji, dan tidak sedikit yang ngeluh gajinya kecil padahal belum juga jadi karyawan, ngirim lamaran jugah belum.
Mendengar cerita itu sayah pun merenung, jadi inget waktu jaman kerja kantoran dulu, ada beberapah temen yang kayaknya kok gak pernah susah hidupnya dan selalu ada aja duitnya, padahal dari sisi gaji mereka lebih kecil dari pada saya waktu ituh, dan mereka gak punya kerja sambilan di tempat lain, kalopun ada cuma sesekali nyambi.
Dan kalo diinget lagi mereka itu orang yang pokus kerja dan gak mikirin gajinya yang penting kerja dulu. Sedangkan saya dan temen-teman lain yang tukang ngeluh mala lebih susah keuangannya, karena hampir tiap hari yang kita obrolin adalah kecilnya gaji, gak adilnya perusahaan, resenya bos, dan hal-hal negatip lainnya, sepertinya gak ada positipnya sedikitpun dari perusahaan itu. Dan kalo dipikir lagi, selama jadi kutu loncat pindah-pindah perusahaan, keluhan yang sama terulang terus, yang disalahkan selalu soal gaji, perusahaan yang gak adil, bos yang rese, pokoknya semua tempat kerja gak ada yang positip.
Memang bos yang rese itu ada, gaji yang di luar ekpektasi pun ada, bahkan ketidakadilan perusahaan pun bisa terjadi, tapi di luar semua itu, masa sih gak ada hal-hal kecil yang bisa kita syukuri? Kenapa kita lebih suka mengekspos hal negatipnya dan gak mau lihat sisi lain yang lebih positip walau sekecil apapun?
Konon katanya itula sala satu rahasia orang-orang yang sukses, karena mereka tetap mampu melihat hal-hal kecil yang bisa disyukuri dari pada melebaikan penderitaan untuk diratapi.
Baik teman teman semuanya silahkan simak cerita saya dan ambil hikmanya ya, semoga bisa menjadi motivasi dan memberi pelajaran buat kalian semuanya.
______________________________________________________________________________
Kemaren sore ngobrol sama pak RW. beliau cerita tentang seorang warga yang dia suru kerja nyapu jalan daripada nganggur dan bengong mulu. Tapi orang inih ngeluh duluan karena nyapu jalan gak ada duitnya, Pak RW cuma bilang gini "Udah kerja dulu ajah, jangan mikirin duitnyah, jalanin dulu."
Akhirnya walaupun terpaksa orang itu mau juga nyapu jalan daripada bengong dengan mulut mangap hingga laler hinggap. Setela beberapa hari jalan, dia datengin lagi pak RW, ternyatah bukan untuk minta berhenti, tapi untuk lapor bahwa setela beberapa hari nyapu jalan, ternyata banyak warga yang ngasi dia duit, sehingga dia bisa dapat minimal 100 ribu sehari, dan waktu lapor pak RW dia mala dapat 250 ribu hari itu.
Pak RW pun bilang, "Tuh kan udah saya bilang, kerja mah kerja aja dulu, jangan mikirin duitnya."
Kenyataannya sekarang, banyak teman teman +Lowongan Kerja di sini yang belum apa apa udah tanyain gaji, dan tidak sedikit yang ngeluh gajinya kecil padahal belum juga jadi karyawan, ngirim lamaran jugah belum.
Mendengar cerita itu sayah pun merenung, jadi inget waktu jaman kerja kantoran dulu, ada beberapah temen yang kayaknya kok gak pernah susah hidupnya dan selalu ada aja duitnya, padahal dari sisi gaji mereka lebih kecil dari pada saya waktu ituh, dan mereka gak punya kerja sambilan di tempat lain, kalopun ada cuma sesekali nyambi.
Dan kalo diinget lagi mereka itu orang yang pokus kerja dan gak mikirin gajinya yang penting kerja dulu. Sedangkan saya dan temen-teman lain yang tukang ngeluh mala lebih susah keuangannya, karena hampir tiap hari yang kita obrolin adalah kecilnya gaji, gak adilnya perusahaan, resenya bos, dan hal-hal negatip lainnya, sepertinya gak ada positipnya sedikitpun dari perusahaan itu. Dan kalo dipikir lagi, selama jadi kutu loncat pindah-pindah perusahaan, keluhan yang sama terulang terus, yang disalahkan selalu soal gaji, perusahaan yang gak adil, bos yang rese, pokoknya semua tempat kerja gak ada yang positip.
Memang bos yang rese itu ada, gaji yang di luar ekpektasi pun ada, bahkan ketidakadilan perusahaan pun bisa terjadi, tapi di luar semua itu, masa sih gak ada hal-hal kecil yang bisa kita syukuri? Kenapa kita lebih suka mengekspos hal negatipnya dan gak mau lihat sisi lain yang lebih positip walau sekecil apapun?
Konon katanya itula sala satu rahasia orang-orang yang sukses, karena mereka tetap mampu melihat hal-hal kecil yang bisa disyukuri dari pada melebaikan penderitaan untuk diratapi.